Rabu, 03 Desember 2008


Peraturan Kejuaraan Nasional Balap Motor (INDOPRIX)


  1. Peserta :
    1. Rangking I – X IndoPrix Indonesia di kelas MP1 dan MP2 tahun 2007.
    2. Rangking I – III MotorPrix Indonesia tiap Region di kelas MP1 dan MP2 tahun 2007.
    3. Atas Rekomendasi Komisi Balap Motor, PP IMI berhak menunjuk peserta IndoPrix diluar ketentuan diatas.
  2. Peserta IndoPrix DILARANG mengikuti MotorPrix
  3. Kategori :
    Seeded IndoPrix (KIS dikeluarkan oleh PP IMI hanya berlaku untuk event IndoPrix).

  4. Kelas :
    1. Bebek 110 cc 4 Langkah Tune Up Seeded (MP 1)
    2. Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up Seeded (MP 2)

  5. Sistim Lomba :
    Menggunakan Sistem Nilai / Point System. Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi 2 Race, dengan jarak yang sama. Tenggang waktu (interval) antar race setidak-tidaknya 10 menit. Pembalap diizinkan mengikuti race 2, walaupun Pembalap tersebut tidak menyelesaikan atau bahkan tidak mengikuti race 1.
    Tiap race hanya dapat diikuti oleh 20 peserta dengan catatan waktu terbaik. Pembalap-Pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh point sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    Urutan pemenang perlombaan yang mempergunakan sistem ini, ditentukan oleh jumlah point yang diperoleh masing-masing Pembalap pada Race 1 dan 2. Apabila terdapat lebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan/peringkatnya ditentukan sesuai peraturan yang berlaku.

  6. Posisi Start :
    Posisi start ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik dicapai masing-masing Pembalap dalam latihan SUPERPOLE.

  7. Jadwal Lomba
    KAMIS DAN JUMAT
    KEDATANGAN DAN PERSIAPAN TEAM.

  8. JUMAT
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    13:00 - 14:30 90 Menit SEMUA KELAS REGISTRASI PESERTA
    14:30 - 16:30 120 Menit SEMUA KELAS TECHNICAL CHECKS
    16:30 - 17:00 30 Menit SEMUA KELAS TECHNICAL MEETING

    SABTU
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    09:00 - 09:30 30 Menit MP 1 FREE PRACTICE
    09:45 - 10:15 30 Menit SUPPORTING FREE PRACTICE
    10:30 - 11:00 30 Menit MP 2 FREE PRACTICE
    11:15 - 11:45 30 Menit SUPPORTING FREE PRACTICE
    12:45 - 13:05 20 Menit MP 1 QUALIFYING PRACTICE
    13:15 - 13:35 20 Menit SUPPORTING QUALIFYING PRACTICE
    13:45 - 14:05 20 Menit MP 2 QUALIFYING PRACTICE
    14:15 - 14:35 20 Menit SUPPORTING QUALIFYING PRACTICE
    15:00 - 15:50 50 Menit MP 1 SUPERPOLE
    16:00 - 16:50 50 Menit MP 2 SUPERPOLE

    MINGGU
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    08:30 - 08:45 15 Menit MP 1 WARM UP
    09:00 - 09:15 15 Menit SUPPORTING WARM UP
    09:30 - 09:45 15 Menit MP 2 WARM UP
    10:45 MP 1 RACE 1
    11:30 SUPPORTING RACE
    13:30 MP 2 RACE 1
    14:15 SUPPORTING RACE
    15:00 MP 1 RACE 2
    15:30 MP 2 RACE 2
  9. Tempat :
    Sirkuit permanent yang telah memenuhi persyaratan dari PP IMI.
  10. Penyelenggara :
    Penyelenggara ditunjuk oleh PP IMI bekerjasama dengan Pengda IMI yang terkait dan Pemda setempat, serta ATPM, TV, Media Cetak, dan Sponsor
    lainnya.
  11. Tujuan :
    Jenjang pembalap ke event tingkat ASIA / Internasional .
  12. Sistim seleksi :
    Point tertinggi 10 besar tiap kelas untuk putaran tahun berikutnya, pengganti diambil dari rangking 1 – 3 tahun 2007 di kelas MP1 dan MP2 tiap Region..
  13. Jadwal :
    Tidak bersamaan dengan jadwal (hari/tanggal) MotorPrix, supaya Team yang mengikuti MotorPrix dan IndoPrix tidak terganggu.
  14. Spesifikasi Tehnik
    Sesuai dengan Peraturan Teknik Balap Motor IMI tahun 2008
  15. SUPERPOLE UNTUK INDOPRIX
    1. PESERTA
      Sepuluh pembalap yang menduduki posisi teratas di Babak Kualifikasi (QTT) wajib mengikuti Babak “Superpole Indoprix”, terkecuali bagi pembalap yang atas persetujuan Dewan Juri dikarenakan alasan forje majeure.
      Daftar Peserta sementara akan diumumkan pada saat Rapat Juri setelah akhir Babak Kualifikasi (QTT).
      Daftar Peserta Resmi akan segera diumumkan setelah berakhirnya Latihan Kualifikasi sebelum hari Perlombaan.
      Pada saat Rapat Dewan Juri setelah Superpole, tidak ada penambahan peserta dengan alasan apapun.
    2. PEMILIHAN PROSEDUR
      1. Pembalap dilarang keras terlambat lebih dari 15 menit sebelum start “Superpole”, Race Director, dengan persetujuan Pimpinan Lomba, akan mengumumkan "Superpole" yang akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Kering" atau “Lomba Basah”.
      2. Jika "Superpole" akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Kering", maka papan "SUPERPOLE DRY" akan ditampilkan pada garis pit bersamaan dengan bunyinya terompet.
      3. Jika "Superpole" akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Basah", maka papan "SUPERPOLE WET" akan ditampilkan pada garis pit bersamaan dengan bunyinya terompet.
    3. PROSEDUR LOMBA KERING
      1. Masing-masing peserta akan menempuh putaran sebanyak 3 lap di sirkuit ( 1 Warm Up Lap - 1 Time Lap – 1 Slow Down Lap ).
      2. Peserta akan start satu persatu, dari Pit Lane, dibawah aba-aba petugas Starter.
      3. Pembalap urutan terakhir yang start duluan, kebalikan dari hasil Babak Kualifikasi. (yaitu yang urutan ke-10 akan start dulu, selanjutnya urutan ke-9, dst.)
      4. Kira-kira 2 menit sebelum start setiap peserta, papan Informasi akan menampilkan nomor start pembalapnya bersamaan dengan papan "2 menit” di area Start dan di pertengahan Pit Lane. Penghitungan Waktu Mundur untuk Start akan ditampilkan di monitor Petugas Timekeepers.
      5. 30 detik sebelum start setiap peserta, papan Informasi akan menampilkan nomor start pembalapnya bersamaan dengan papan "30
        detik” di area Start dan di pertengahan Pit Lane. Penghitungan Waktu Mundur untuk Start akan disesuaikan di monitor Petugas Timekeepers.
      6. Petugas Starter memberi aba-aba start pada pembalap pertama pada saat waktu yang telah ditentukan dan kemudian masing-masing
        pembalap akan mengikuti setelah 30 detik pembalap sebelumnya selesai memulai waktu putarannya.
      7. Pembalap yang terlambat start sesuai jadwalnya akan mendapat denda sebesar Rp 2.000.000.-. Setelah 1 Menit, Pit Lane akan ditutup dengan tanda Bendera Merah dibentangkan dan Lampu Merah dihidupkan bagi pembalap yang terlambat.
      8. Para pembalap wajib kembali ke Pit Lane, setelah menyelesaikan putaran 3 laps.
      9. Pembalap yang bertabrakan di lintasan balap dengan pembalap yang lain akan segera dikeluarkan dari perlombaan.
      10. Jika prosedur start terganggu, Pit Lane keluar akan ditutup ( bendera merah + lampu merah) dan bendera merah akan ditampilkan di semua pos bendera. Jeda waktu minimum 5 menit antara waktu untuk memeriksa gangguan-gangguan tersebut dan prosedur start ulang.
      11. Setelah Pembalap melaksanakan “superpole”, mesin harus diperiksa untuk verifikasi.
    4. PROSEDUR LOMBA BASAH
      1. Ke sepuluh pembalap diberi waktu 30 menit untuk latihan bersama.
      2. Setiap pembalap tidak boleh menempuh putaran lebih dari 10 laps.
      3. Setiap keluar dari Pit Lane akan diperhitungkan sebagai putaran.
      4. Jika tercatat 11 laps untuk satu pembalap, waktu terbaiknya akan dibatalkan. Jika 12 laps tercatat, dua dari waktu terbaiknya akan dibatalkan dan yang lain-lain untuk putaran tambahan.
      5. Setelah sesi ini berakhir, mesin harus diperiksa untuk verifikasi.
    5. GANGGUAN
      Jika “Superpole” dijalankan menurut prosedur “Lomba Kering”, mendapat gangguan karena jalur berubah menjadi basah, akan menggunakan prosedur seperti dibawah ini:
      1. Pit Lane keluar harus ditutup (bendera merah + lampu merah) dan bendera merah akan ditampilkan di setiap pos bendera.
      2. Jeda waktu 15 menit untuk pengamatan situasi lintasan.
      3. Memulai kembali “Superpole” menurut prosedur “Lomba Basah”.
      4. Waktu terbaik yang diperoleh oleh setiap pembalap yang telah diambil dibagian “Superpole” lomba kering akan dibatalkan.
    6. HASIL SUPERPOLE
      Hasil berdasarkan :
      1. Prosedur “Lomba Kering”
        1. Hasil ditetapkan menurut catatan waktu putaran tiap pembalap. Didalam situasi tertentu, hasil dari latihan penyisihan akan diambil dalam perhitungan.
        2. Pembalap yang menempati sepuluh posisi teratas dari Latihan Kualifikasi pada saat start Superpole, jatuh atau tidak ikut sama sekali karena force majure, posisinya akan ditempatkan dibelakang peserta yang mengikuti Superpole. Jika ada lebih dari satu pembalap yang jatuh atau tidak ikut sama sekali pada saat Superpole posisi mereka akan di sesuaikan berdasarkan catatan waktu terbaik pembalap-pembalap tersebut dan posisi mereka akan ditempatkan dibelakang peserta yang mengikuti Superpole.
      2. Prosedur “Lomba Basah”
        Hasil perlombaan didasari oleh catatan waktu tercepat yang diperoleh pembalap tersebut. Pada perlombaan catatan waktu terbaik pembalap kedua dan berikutnya akan diambil untuk diperhitungkan.
    7. GRID POSISI
      Dalam Rapat Juri setelah “Superpole”, penentuan Grid Posisi ditetapkan berdasarkan ketentuan berikut:
      1. Pembalap yang tercantum dalam hasil “Superpole”, mereka akan ditempatkan berdasarkan hasil-hasil catatan waktunya.
      2. Para pembalap yang tidak disebutkan dalam Daftar Final peserta “Superpole”, mereka akan ditempatkan berdasarkan hasil latihan Kualifikasi.
      3. Para pembalap yang disebutkan dalam Daftar Final para peserta “Superpole” dan yang namanya tidak tercantum mereka ditempatkan berdasarkan hasil latihan Kualifikasi.
    8. CONTOH
      1. Hasil Latihan Kualifikasi :
      2. 1 5 9 13 17
        2 6 10 14 18
        3 7 11 15 19
        4 8 12 16 20
      3. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang diumumkan force majeure menurut Pasal 1 adalah : no start 6
      4. Posisi pembalap di luar 10 dari hasil Latihan Kualifikasi adalah no start 11 – 12 – 13 – 14 – dst sampai 20
      5. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang tidak diumumkan force majeure menurut Pasal 1 tetapi jatuh atau mengalami kendala pada motornya pada saat mengikuti start ’Superpole” adalah : no start 2 dan 3
      6. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang tidak diumumkan force majeure menurut Pasal 1 dan tidak mengikuti start "Superpole” adalah : no start 1
      7. Pembalap menurut catatan waktunya yang mereka peroleh sepanjang Superpole.
      8. 1) 9 5) 5
        2) 8 6) 10
        3) 4
        4) 7
      9. Starting Grid

indoprix binuag

27/11/2008 22:02
Pembalap Indoprix Serbu Binuang

INILAH.COM, Banjarmasin - Meski masih kelelahan setelah tampil di Seri IV Indoprix di Sirkuit Sentul, seluruh pembalap Indoprix langsung menyerbu Binuang, Banjarmasin untuk tampil pada Seri pamungkas Indoprix, di Sirkuit Balipat Sabtu-Minggu (29-30/11).

Pembalap-pembalap papan atas seperti Hokky Krisdianto, Harland Fadillah, M. Fadli, Nurgianto, Florianus Roy, atau kakak beradik Hendriansyah dan Irwan Ardiansyah pun sudah berada di Binuang, dua hari sejak mengakhiri seri empat di Sentul.

Hokky memang punya peluang paling besar untuk mengukir sejarah dengan jadi juara Indoprix 2008, di trek balap andalan warga Kalsel ini.

Dengan posisi teratas di klasemen baik di IP 1 maupun IP 2, kans Hokky jadi juara baru Indoprix makin terbuka lebar.

Pembalap Yamaha ini hanya membutuhkan finis di posisi keenam untuk memastikan gelar juara Indoprix 2008. Hokky mengaku akan menjawab pertanyaan public soal kekuatan Yamaha dan Suzuki.

Tahun lalu ketika Fadli yang memacu Suzuki meraih gelar juara Indoprix 2007, Yamaha mengklaim kalau Fadli bisa juara karena seluruh pembalap Yamaha absent di seri pembuka Indoprix.

Anggapan itu tentu harus dibuktikan bukan dengan sesumbar, tapi dengan prestasi balasan dari Yamaha. Dan, Hokky melakoninya dengan baik.

Kejayaan Yamaha dibuktikan Hokky dengan finish terdepan di dua race IP1 dan IP2. Bahkan saat hujan di race 2 kelas IP2 pun, Hokky tetap stabil dan mampu finish terdepan. Padahal pembalap lain harus berjatuhan, sampai-sampai Fadli yang dua kali terjatuh harus mengalami patah tulang di jari kaki kirinya.

Jika seri pertama dan kedua di Sentul besar yang memiliki straight panjang menguntungkan Suzuki. Seri 3 dan 4 di Park Kenjeran dan Sirkuit Gokart Sentul benar-benar menguntungkan Yamaha karena treknya pendek-pendek.

Di trek Balipat nanti, kombinasi straight panjang dan tikungan patah cukup banyak sehingga kekuatan antara pembalap Yamaha dan Suzuki dipastikan bersaing ketat. Hokky yang punya peluang besar pun mengakui kalau ia tak mau terlalu optimistis lantaran trek Balipat ini bisa saja menghadirkan berbagai kemungkinan mengingat karakternya sangat cocok baik untuk pacuan Yamaha maupun Suzuki.

Bahkan, dua pembalap Suzuki Evalube Racing Team, Hendri dan Dian pun optimistis bisa meraih hasil tertinggi di Balipat. “Komposisi yang dibuat panitia untuk balapan Indoprix ini sudah sangat tepat. Dua sirkuit cocok untuk setelan Yamaha, dua lagi cocok untuk setelah Suzuki, dan satu trek merupakan kombinasi yang adil dan seimbang bagi kedua pabrikan. Sehingga nantinya, siapa pun pembalap yang meraih gelar juara Indoprix 2008, pasti ia-lah pembalap terbaik,” ucap Hokky.

Ketua Panitia, A. Judiarto pun mengaku gembira karena seri terakhir ini akan menghadirkan persaingan maha seru.

“Di Balipat ini, pembalap Suzuki dan Yamaha sama-sama punya keuntungan dan kelebihan. Jadi, persaingan bakal alot dan ini sangat bagus untuk tontonan,” ucap calon Ketua Pengda IMI DKI Jakarta periode 2008-2012 ini.[S1]


BERITA TERKAIT

Minggu, 30 November 2008

Motor balap

Balap motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap motor, khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia even balap motor diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang cukup sering diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport.

Terdapat beragam jenis olah raga yang menggunakan sarana motor balap. Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM) adalah badan Internasional yang berfungsi menaungi berbagai jenis kegiatan-kegiatan olah raga balap motor tersebut.

Jenis kejuaraan

Karena banyak terdapat bermacam jenis dan bentuk motor, maka terdapat pula bermacam jenis pelombaan dan kejuaraan balap motor, antara lain:

  • Road Racing atau balap jalanan dalam bentuk murni atau asal mulanya adalah balapan yang dilombakan di jalan umum, seperti lintasan Isle of Man TT (Tourist Trophy), Grand Prix Macau dan beberapa lintasan di Ireland. Karena disebabkan oleh bahaya yang tak terlepaskan dari jalan raya seperti jalur sempit, trotoar jalan, dan tembok-tembok, umumnya balap jalanan sekarang dipindahkan ke lintasan-lintasan yang dibangun khusus.
  • Circuit Racing atau balap sirkuit , yaitu dimana motor-motor balap yang dirancang khusus atau motor-motor produksi masal yang dimodifikasi bersaing satu dengan lainnya di sirkuit yang juga dirancang khusus. MotoGP adalah contoh dari balapan kelas puncak yang melombakan motor yang dirancang khusus untuk balap dan tidak dijual bebas, sementara World Superbike adalah contoh balap yang melombakan motor produksi masal dan dijual bebas namun dengan modifikasi sesuai ketentuan.
  • Classic Racing Balap klasik adalah dimana para peserta membalap dengan menggunakan motor yang telah dimodifikasi secara besar-besaran dari era awal – biasanya motor-motor sebelum pertengahan tahun 70-an.
  • Motokross dan sepupunya supercross di lombakan di lintasan berlumpur, biasanya menampilkan motor yang melompat melewati jarak yang jauh.
  • Supermoto adalah gabungan antara balap jalanan dan motokross. Motor yang digunakan umumnya adalah jenis motor motokross dengan ban motor balap jalanan. Lintasan yang digunakan untuk perlombaan juga campuran antara jalanan dan lintasan berlumpur atau tanah.
  • Speedway dan speedway es adalah balapan yang diadakan di sirkuit berbentuk lonjong (oval) dimana para pembalap berlomba dengan gaya khas speedway yaitu mengepotkan (membelok dengan menggeser roda belakang) motor untuk memudahkan melewati sirkuit yang hanya berbentuk oval tersebut.
  • Balap motor enduro atau Reli jenis lain yang berbasis pada pengumpulan poin yang di raih pembalap dan tidak terfokus mutlak pada waktu tempuh keseluruhan peserta. Reli-reli di lombakan dalam waktu beberapa hari dan ribuan mil, dengan poin-poin bonus yang diberikan jika berhasil sampai di tujuan dan tempat yang di perintahkan. The Iron Butt Association adalah badan yang sering menyelenggarakan reli-reli semacam itu.
  • Trial Motor di mana peserta mengendarai motor yang dbentuk khusus dengan berat yang ringan dan dengan suspensi yang fleksibel. Peserta harus menaklukkan beragam rintangan buatan seperti kotak, ban, tong yang bertumpuk dan rintangan-rintangan lain. Lomba juga dilakukan di rintangan alam berupa batu-batuan. Peserta di haruskan melewati rintangan-rintangan dengan kesalahan seminimal mungkin untuk menjadi juara.
  • Drag Race motor (juga dikenal dengan sprints) dimana dua peserta start di belakang sebuah garis star yang sama dengan tanda star berupa lampu. Setelah lampu star menyala dua pembalap memacu motornya melewati dua lintasan lurus sejauh seperempat mil, dimana waktu tempuh mereka di catat dan di hitung. Pembalap dengan catatan waktu paling singkat melewati garis finis adalah pemenangnya.
  • Hill Climb adalah dimana seorang pembalap menaiki atau mencoba menaiki sebuah bukit berlumpur atau tanah dengan motornya. Motor yang digunakan di rancang khusus dengan lengan ayun (swing arm) yang panjang dan ban khusus ala motokross. Pembalap yang mencapai titik tertinggi di bukit atau tercepat menaiki bukit adalah pemenang.
  • Land Speed dimana seorang pembalap tunggal memacu motor melewati sebuah lintasan lurus sepanjang satu sampai tiga mil (biasanya dilakukan di permukaan sebuah danau yang mengering) Pembalap tersebut harus berupaya untuk membuat catatan waktu tercepat dan melewati catatan rekor pembalap sebelumnya di kelas tersebut atau berdasar jenis motor yang dipakainya, agar namanya tercatat dalam buku rekor.